Praktikum Ekologi Hewan : "Tipe Respon Hewan"

    Halo teman-teman,kembali lagi bersama saya Ardian.Di kesempatan ini,saya akan bercerita kembali mengenai praktikum Ekologi Hewan yang sudah saya lakukan,topik yang akan saya ceritakan adalah "Tipe Respon Hewan".Pada praktikum ini terdapat dua percobaan diantaranya adalah  fototaksis dan geotaksis.Apa sih fototaksis dan geotaksis itu?.Menurut penjelasan Michael (1994) taksis dibedakan berdasarkan macam rangsangannya seperti fototaksis (rangsangan cahaya), rheoaksis (rangsangan terhadap arus air), kemotaksis (rangsangan terhadap bahan kimia) dan geotaksis (rangsangan terhadap kemiringan tempat), Fototaksis adalah gerak taksis yang terjadi disebabkan oleh adanya rangsangan dari sumber cahaya.Rheotaksis adalah gerak taksis yang terjadi disebabkan oleh adanya arus air pada suatu tempat. Geotaksis adalah gerak taksis yang terjadi karena adanya kemiringan suatu tempat. Kemotaksis adalah gerak taksis yang terjadi karena adanya zat kimia.Maka dari itu,praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui respon hewan terhadap rangsangan cahaya (fototaksis).Sedangkan pada praktikum geotaksis bertujuan untuk mengetahui respon cacing tanah terhadap gravitasi (kemiringan tempat).

Gambar 1. Alat dan Bahan

    Adapun alat yang saya gunakan pada praktikum ini adalah piring bening atau kotak fototaksis,senter,alat tulis,busur,dan stopwatch.Sedangkan untuk bahan-bahan yang digunakan yaitu Cacing tanah (Pontoscolex corethrurus),kertas karbon atau plastik hitam, bedak talk atau tepung,dan alat percobaan geotaksis (kardus bekas).

Gambar 2. Percobaan Fototaksis

Langkah-langkah dalam percobaan fototaksis yaitu :

1. Memberi tepung pada wadah bening.

2. Menutup setengah bagian wadah dengan plastik hitam (zona gelap).

3. Setengah bagian lainnya dibiarkan terbuka dan terkena cahaya (zona terang).

4. Letakkan 5 ekor cacing di area pertengahan antara zona gelap dan zona terang.

5. Amati pergerakkan cacing selama 15 menit dan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan.


Gambar 3. Percobaan Geotaksis


Langkah-langkah dalam percobaan Geotaksis :


1. Siapkan kardus bekas dengan kondisi lembap.

2. Letakkan 5 cacing pada posisi yang sama.

3. Lakukan percobaan pada kemiringan 30°,50°,dan 70°.

4. Amati arah pergerakkan cacing pada masing-masing kemiringan.



     Tabel 1. Hasil Percobaan Fototaksis



        Setelah melakukan dua percobaan di atas saya mendapatkan hasil yang masing-masing disajikan  pada Tabel 1 dan Tabel 2.Cacing tanah merupakan salah satu fauna tanah yang digunakan sebagai indikator tingkat kesuburan dan kualitas (kesehatan) tanah. Kehadiran cacing tanah dapat meningkatkan kesuburan tanah dan kehadirannya dipengaruhi kondisi tanah terutama kandungan bahan organik dan kelembaban tanah.Cacing tanah yang digunakan pada praktikum kali ini memiliki panjang antara 7-9 cm.Cacing tanah yang digunakan memiliki rata-rata besaran yang sama karena ditemukan di lokasi yang sama.Selain itu,diantara 5 cacing terdapat satu cacing yang agresif ketika disentuh.Pada Tabel 1 (hasil percobaan fototaksis) terdapat 3 kali ulangan dengan variasi waktu yang berbeda pada masing-masing ulangan.Waktu tercepat ketika cacing tanah memasuki zona gelap adalah 22 detik (Ulangan 2),sedangkan waktu terlama cacing tanah memasuki zona gelap adalah 14 menit 45 detik (Ulangan 1).Menurut Nugraha (2009) cacing tanah bersifat nokturnal atau mempunyai kecenderungan menghindari cahaya bila cahaya berlebihan. Hal ini disebabkan tubuh cacing tanah terutama bagian ujung depan terdapat banyak sel fotosensitif yang sangat peka terhadap cahaya, terutama sinar ultra violet matahari.

Tabel 2. Hasil Percobaan Geotaksis


Berdasarkan Tabel 2 (hasil percobaan geotaksis) saya mendapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan kemampuan cacing tanah ketika berada pada masing-masing kemiringan.Pada kemiringan 30° terdapat 2 cacing tanah yang diam di tempat atau tidak melakukan pergerakkan.Pada kemiringan 50° terdapat 4 cacing tanah yang diam di tempat.Pada kemiringan 70° terdapat 3 cacing tanah yang diam di tempat.Selain itu,waktu tercepat cacing tanah mencapai garis finish terdapat pada kemiringan 30° dengan waktu 30 detik,sedangkan waktu terlama terdapat pada kemiringan 30° dan  70° dengan waktu 5 menit.Demikian yang dapat saya sampaikan,mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun penyampaian informasi.Salam sehat,salam lestari,dan terima kasih.









Sumber referensi :

1. Michael P.1994.Metode Penelitian untuk Ekologi Penelitian Ladang dan Laboratorium.Jakarta (ID) : UI Press
2. Nugraha.E.2009.Potensi dan Manfaat Budidaya Cacing Tanah.Bandung (ID) : Titian Ilmu.


Komentar